UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA MASUK SEKOLAH PADA JAM PELAJARAN PERTAMA MELALUI HUKUMAN BERJENJANG DI SMP NEGERI 2 RANDUBLATUNG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009
UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA MASUK SEKOLAH PADA JAM PELAJARAN PERTAMA MELALUI HUKUMAN BERJENJANG DI SMP NEGERI 2 RANDUBLATUNG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Dapatkan File Lengkapnya SMS 085642444991 Kode PTK SMP 008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang penting dalam
pembangunan bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi penerus
yang diharapkan dapat membangun dan menghasilkan karya-karya yang
berguna bagi negara. Di tangan siswa inilah bagaimana perkembangan suatu
negara ditentukan. Anak-anak yang terdidik, berdisiplin, dan
berkualitas secara intelektual, mental dan spiritual akan mampu
berkompeten dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara,
sehingga kelangsungan dan martabat bangsa dapat terjamin.
Kedisiplinan pada anak usia sekolah sangat penting diperhatikan,
adanya peraturan-peraturan yang jelas dan terarah sangat mempengaruhi
anak pada masa dewasanya nanti. Kedisiplinan pada anak harus dilakukan,
salah satunya adalah kedisiplinan harus masuk akal dan adanya
konsekuensi jika kedisiplinan dilanggar.
Dalam hal kedisiplinan pada anak usia sekolah, orang tua atau guru
harus bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya. Penerapan
peraturan yang konsisten dan hukuman ringan jauh lebih bermanfaat bagi
anak daripada peraturan yang tidak konsisten dan hukuman yang berat.
Konsisten atau disebut disiplin merupakan cara orang tua atau guru untuk
menunjukkan kepada anak bahwa orang tua sebenarnya memperhatikan
perilakunya, maka orang tua tersebut akan lebih terdorong untuk bersikap
sesuai dengan harapan.
Kenyataan yang bisa dilihat pada lembaga-lembaga pendidikan pada
umumnya dan di SMP Negeri 2 Randublatung Blora khususnya, masih
ditemukan tindakan yang tidak atau kurang disiplin para siswanya
terutama dari ketepatan siswa masuk pada saat jam pertama pelajaran
yaitu jam 07.00 WIB. Banyak siswa yang terlambat mengakibatkan kurang
lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama
tersebut.
Keterlambatan tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam
alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah
siswa berasal dari daerah pedesaan hutan jati yang jalannya tanah liat
atau naik sepeda menuju ke halaman sekolah.
Faktor ekonomi yang lemah merupakan salah satu sebab yang membuat
anak kurang begitu memperhatikan kedisiplinan dalam mengatur waktu
terutama untuk masuk sekolah sesuai jam yang telah ditentukan. Sebagai
contoh adalah adanya siswa yang karena terlalu lelah membantu orang tua
bekerja mencari nafkah di malam hari, sehingga ia bangunnya kesiangan
dan terlambat untuk mengikuti pelajaran jam pertama.
Masalah transportasi dan jalan setapak yang becek yang sulit pada
musim penghujan juga merupakan salah satu alasan terlambatnya siswa
untuk mengikuti pelajaran jam pertama. Siswa-siswa SMP Negeri 2
Randublatung banyak yang berasal dari pedesan dan kawasan hutan yang
jalannya sulit ditempuh dengan sepeda maupun sepeda motor terutama kalau
musim hujan harus dengan berjalan kaki untuk sampai di halaman sekolah.
Bagi siswa yang berasal dari Alas Malang, Tanggel, Jeruk Sewu harus
berangkat lebih awal karena jalannya sulit ditempuh, lebih-lebih kalau
musim penghujan dan tidak ada transportasi umum. Alasan-alasan seperti
inilah yang sering dikemukakan anak ketika datang terlambat pada saat
jam pelajaran pertama sudah dimulai.
Apapun alasan para siswa yang datang terlambat, menunjukkan tingkat
kedisiplinan yang rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja
sehingga pada akhirnya akan menjadi budaya yang tidak baik pada lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu perlu adanya tindakan kelas agar
kedisiplinan anak untuk mengikuti pelajaran terutama pada jam pelajaran
pertama di sekolah dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang
tegas yang disertai dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi
disiplin yang nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi
diri siswa sendiri.
Adapun kebijakan yang diambil adalah dengan mengadakan suatu
tindakan disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam
pelajaran dimulai. Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan
melibatkan semua pihak yang terkait yaitu siswa, guru pelajaran jam
pertama, guru piket, wali kelas, guru BP/BK, dan kesiswaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka judul dalam penelitian ini
adalah: “UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA MASUK SEKOLAH PADA JAM
PELAJARAN PERTAMA MELALUI HUKUMAN BERJENJANG DI SMP NEGERI 2
RANDUBLATUNG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009.
B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dibuat identifiksi masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa sering terlambat pada saat jam pertama pelajaran di sekolah ?
2. Apa akibat yang ditimbulkan dengan adanya keterlambatan siswa pada saat jam pertama pelajaran ?
3. Upaya
tindakan kelas apa saja yang dilakukan terhadap permasalahan sering
adanya siswa yang terlambat pada saat jam pelajaran pertama?
4. Bagaimana
hasil yang dicapai atas upaya tindakan kelas yang dilakukan terhadap
permasalahan sering adanya siswa yang terlambat pada saat jam pelajaran
pertama?
5. strategi belajar mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sulistyo dan Adi Mulyono. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta : Penerbit Ita.
Bambang Sujiono. 2005. Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas, Dirjen PDM Direktorat Tenaga Kependidikan.
Elizabeth B. Hurlock. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Gelora Aksara Pratama.
Harris Clemes dan Reynold Bean. 2001. Mengajarkan Disiplin Kepada Anak. Jakarta : Mitra Utama.
Suryadi. 2006. Kiat Jitu dalam Mendidik Anak. Jakarta : Penerbit Mahkota.