CONTOH PROPOSAL SD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM KODE (134)
Untuk
mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi :
0856 42 444 991
ABSTRAK
Keberhasilan
proses belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan oleh strategi
pembelajaran, bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa
diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut
tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu
setiap akan mengajar guru diharuskan untuk menerapkan strategi atau metode
tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian
ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya model pembelajaran PAKEM? (b)
Bagaimanakah pengaruh Model pembelajaran PAKEM terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir, (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran PAKEM.
Penelitian
ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga
putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas …
Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan
belajar mengajar.
Dari
hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,00%), siklus II (80,00%), siklus
III (92,00%).
Simpulan
dari penelitian ini adalah model pembelajaran PAKEM dapat berpengaruh positif
terhadap motivasi belajar siswa …. , serta model pembelajaran ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PAI.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang
bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan
itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang
bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin
memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan
yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik
dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah
yang harmonis antara guru dengan anak didik.
Dengan
interaksi pembelajaran reflektif dapat membuat anak didik untuk menjadikan
hasil belajar sebagai referensi refleksi kritis tentang dampak ilmu pengetahuan
dan teknologi terhadap masyarakat; mengasah kepedulian sosial, mengasah hati
nurani, dan bertanggungjawab terhadap karirnya kelak. Kemampuan ini dimiliki
anak didik, karena dengan pola interaksi pembelajaran tersebut, dapat membuat
anak didik aktif dalam berfikir (mind-on), aktif dalam berbuat (hand-on),
mengembangkan kemampuan bertanya, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, dan
membudayakan untuk memecahkan permasalahan baik secara personal maupun sosial.
Agar
hasil ini dapat optimal, guru dituntut untuk mengubah peran dan fungsinya
menjadi fasilitator, mediator, mitra belajar anak didik, dan evaluator. Ini
berarti, guru harus menciptakan interaksi pembelajaran yang demokratis dan
dialogis antara guru dengan anak didik, dan anak didik dengan anak didik (Moh.
Shochib: 1999; dan Paul Suparno dkk: 2001).
Dengan
interaksi pembelajaran yang mengemas nilai-nilai tersebut dapat membuat
pembelajaran lingking (link and math atau life skill) dan delinking
(pemutusan lingkungan negatif), diversifikasi kurikulum, pembelajaran kontekstual,
kurikulum berbasis kompetensi, dan otonomi pendidikan pada tingkat sekolah
taman kanak-kanak dengan manajemen berbasis sekolah, dan bertujuan untuk
mengupayakan fondasi dan mengembangkan anak untuk memiliki kemampuan yang utuh
yang disebut: Pendidikan Anak Seutuhnya (PAS).
Pada
dasarnya dalam kehidupan suatu bangsa, faktor pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa
tersebut. Secara langsung maupun tidak langsung pendidikan adalah suatu usaha
sadar dalam menyiapkan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan,
bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi kehidupan dimasa yang akan datang.
Tentunya hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, anggota
masyarakat dan orang tua. Untuk mencapai keberhasilan ini perlu dukungan dan
partisipasi aktif yang bersifat terus menerus dari semua pihak.
Guru
mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam
rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa
kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu
mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya
tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung
dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan
siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan
secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu
menyampaikan semua mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran
secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan
disampaikan.
Dengan
menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Dengan Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa … Tahun Pelajaran …
B. Rumusan Masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam dengan diterapkannya model pembelajaran PAKEM pada siswa kelas ….
Tahun pelajaran …?
2.
Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran PAKEM terhadap
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas …. Tahun pelajaran …?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan
di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam setelah diterapkannya model pembelajaran PAKEM pada siswa kelas …
tahun pelajaran …
2.
Mengetahui pengaruh motivasi belajar Pendidikan Agama
Islam setelah diterapkan model pembelajaran PAKEM pada siswa kelas … tahun
pelajaran …
3.
Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas … tahun
pelajaran
D. Kegunaan Penelitian
Adapun
maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1.
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar
Pendidikan Agama Islam.
2.
Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam
dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam.
3.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
4.
Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
5.
Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
E. Definisi Operasional Variabel
Agar
tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Model pembelajaran PAKEM adalah:
Model
pembelajaran yang bertumpu pada empat prinsip yaitu: aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
2.
Motivasi belajar adalah:
Suatu
proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkat laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri
individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu.
3.
Prestasi belajar adalah:
Hasil
belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah
siswa mengikuti pelajaran.
F. Batasan Masalah
1.
Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas … tahun
pelajaran …
2.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret semester
genap tahun pelajaran …
3.
Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kisah nabi
Ibrahim a.s, dan nabi Ismail a.s.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen
Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar
Mengajar Pendidikan. Jakarta:
Usaha Nasional.
Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep
Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research,
Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi
UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan
Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Hasibuan K.K. dan Moerdjiono. 1998. Proses
Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta.
Rineksa Cipta.
Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas
Press.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi
Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk
Belajar. Surabaya:
University Press. Univesitas Negeri Surabaya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta:
Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan
Model Pembelajaran. Jakarta:
PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian
Tindakan Kelas. Surabaya:
Insan Cendekia.
Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran
Nasional. Bandung:
Jemmars.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta:
PT. Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan,
Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru
Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Post a Comment for "CONTOH PROPOSAL SD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM KODE (134)"