CONTOH PTK MATEMATIKA MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI DALAM BENTUK KUBUS DAN BALOK (KODE 39)
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 0856 42 444 991
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bidang studi Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. Sampai
saat ini, pelajaran Matematika masih menjadi masalah bagi siswa. Hal
ini dapat dilihat dari keluhan siswa yang mengatakan bahwa Matematika
itu sulit, dan nilai rata-rata keas untuk bidang studi Matematika lebih rendah daripada niai rata-rata kelas untuk bidang studi yang lain. Kondisi ini terlihat pada saat diaksanakannya jejak pendapat untuk siswa
kelas V di SD Negeri I Tanjung Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten, di
mana dari 28 anak yang ada, baru 8 anak atau 27,59 % yang mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan 20 anak atau 72,41 belum mencapai ketuntasan belajar Matematika, khususnya pada materi Geometri. Siswa yang harus mengikuti remedial mencapai 20 anak atau 72,41 dari siswa kelas V yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa bidang studi Matematika merupakan bidang studi yang sulit dan peru mendapat perhatian khusus dari pendidik. Untuk lebih jelasnya, dapat disajikan data tingkat ketuntasan belajar siswa kelas V berdasarkan hasil ulangan harian pada semester I di Sekoah Dasar Negeri Tanjung I Kecamatan Juwiring, Kabupaten Katen dapat disajikan seperti pada tabe 1 berikut:
Secara khusus untuk materi Geometri, media pembelajaran yang dianggap sesuai adalah media benda konkrit. Pembelajaran
dengan menggunakan media benda konkrit sifatnya lebih mampu memberikan
pengalaman riil kepada siswa karena siswa dapat melihat, merasakan dan
meraba alat peraga yang digunakan guru. Pengalaman belajar yang lebih
konkrit akan lebih tepat bagi anak usia sekolah dasar. Hal ini sejalan
dengan pendapat Dale tentang kerucut pengalaman sebagaimana dikutip oleh
Hamalik (1996) yang menjelaskan bahwa pengalaman berlangsung dari tingkat yang konkrit naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Alasan
lain adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharta (2001) bahwa
dalam pembelajaran matematika selama ini dunia nyata hanya dijadikan
tempat mengaplikasikan konsep. Siswa banyak mengalami kesulitan belajar
matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau
memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk
mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
matematika di kelas perlu ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Alasan lain khusnya terkait dengan materi Geometri,
materi ini merupakan materi yang lebih berhubungan dengan hal yang
bersifat konkrit, yaitu membahas tentang berbagai konsep bangun ruang
yang banyak dijumpai daam kehidupan nyata. Dengan demikian, maka media
benda konkrit diyakini cukup relevan untuk mendukung proses pembeajaran
Geometri pada siswa.
Media
benda konrit merupakan benda-benda tiruan yang memiiki bentuk sesuai
dengan benda aslinya. Kesesuaian yang dimaksud bukanah selalu sama
persis dengan aslinya, akan tetapi lebih ditekankan pada kesesuaian
elemen-elemen yang berperan dalam memberikan bentuk benda. Media benda
konkrit dapat membantu siswa berfikir secara konkrit menuju pada tahap
berfikir secara abstrak. Hal ini terjadi karena melalui media benda
konkrit maka pendidik dapat menyampaikan tentang unsur-unsur yang
menyusunnya dan bagaimana mematematisasi unsur-unsur tersebut untuk
proses perhitungan yang bersifat abstrak.
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut maka penulis mengadakan penelitian
dengan judul “Penggunaan Media Benda Konkrit Untuk Meningkatkan
Penguasaan Materi Volume Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tanjung
Kecamatan Juwiring Kabupaten klaten Tahun Pelajaran 2009/ 2010”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan atas latar beakang masaah yang teah diuraikan, dapat diidentifikasi adanya masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bidang studi Matematika merupakan bidang studi yang dianggap sulit oleh banyak siswa tingkat sekolah dasar.
2. Dalam
pembelajaran Matematika selama ini, banyak siswa yang kurang menghayati
atau memahami konsep-konsep matematika dan siswa mengalami kesulitan
untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan nyata sehari-hari.
3. Media
konkrit yang seharusnya dapat membantu siswa dalam berfikir dari tahap
berfikir konkrit menuju tahap berfikir abstrak justru belum banyak
digunakan dalam pembelajaran Matematika, khususnya untuk materi
Geometri.
C. Pemecahan Masalah
Adapun masalah-masalah yang telah diidentifikasi tersebut menuntut adanya pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Diselenggarakan
tindakan proses pembelajaran yang mampu menjembatani cara berfikir
siswa dari tahap konkrit ke abstrak tentang Matematika khususnya dalam
materi Geometri, sehingga proses pembelajaran lebih terkesan mudah dan
berhasil guna dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Digunakan
media benda konkrit sebagai media yang mampu mempermudah proses
pemahaman konsep dari konkrit ke abstrak, sehingga prestasi belajar
Geometri siswa dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
D. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut yaitu “Apakah penggunaan media benda konkrit dapat meningkatkan penguasaan materi volume kubus dan balok pada siswa kelas V SDN 1 Tanjung Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2009/ 2010?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari diaksanakannya peneitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana tindakan pembelajaran dengan media benda konkrit dapat
meningkatkan prestasi belajar Matematika khususunya dalam materi volume kubus dan balok pada siswa kelas V SDN 1 Tanjung Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2009/ 2010.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil
penelitian diharapkan dapat meningkatkan peran faktor pendukung
terbentuknya perubahan perilaku siswa yang lebih baik terkait dengan
bidang Geometri.
b. Hasil
penelitian diharapkan dapat berperan dalam membangun konsep
pembelajaran yang memperhatikan faktor proses pembelajaran sebagai
faktor eksternal yang penting untuk diperhatikan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai barikut:
a. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru tentang cara pembelajaran dengan menggunakan media konkrit untuk materi Geometri.
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kekayaan referensi tentang strategi pembelajaran dalam bidang studi matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S .Sadiman. 1986. Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali
Ari Asnaldi. 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan. www.multiply.com
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.
Heru Subiyantoro. 2008. Hasil Belajar dan Pengukurannya. Jakarta: Rineka Cipta
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM.
I Gusti Putu Suharta. 2001. Matematika Realistik. http://www.depdiknas.go.id
Ingridwati Kurnia. 2007. Perkembangan belajar Peserta DidKi. Jakarta: Dirjen Dikti Departeman Pendidikan Nasional.
I Wayan Santyasa. 2007. Media Pembelajaran. Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Pada tanggal 10 Januari 2007 . Bandung: Universitas Ganesha
Moedjiono. 1981. Media pendidikan III: Cara pembukaan media pendidikan. Jakarta: P3G. Depdikbud.
Muchtar A. Karim. 1997. Pendidikan Matematika 1. Malang: Depdikbub
Oemar Hamalik. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka martina
Slametto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.