Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

MENINGKATKAN KOMPETENSI WRITING DI KELAS METODE MIND MAPPING

IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING
UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI WRITING DI KELAS VII D
SMPN 15 YOGYAKARTA


ABSTRAK

Untuk mendapatkan File BAB1 - BAB 5 Hub 0856 42 444 991

Di SMP Negeri 15 Yogyakarta banyak siswa kelas VII yang merasa kesulitan dalam menulis teks monolog berbentuk deskriptif. Ini disebabkan karena sedikitnya kosakata yang dihafal dan dimengerti maknanya.serta kurangnya penguasaan tata bahasa atau grammar. Hal ini terjadi karena kebanyakan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris, karena menganggap Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket penelitian, yang menunjukkan perbedaan hasil, sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. Karena itulah peneliti mencoba metode mind mapping untuk mengatasinya. Metode ini cukup menarik, karena menggunakan gambar-gambar hasil kreasi siswa, yang dapat diwarnai dan dihiasi sekehendak siswa serta dapat memunculkan ide dalam menulis.
Hasil pengamatan selama penelitian, menunjukkan bahwa siswa nampak antusias begitu metode mind mapping diperkenalkan hingga diterapkan untuk menulis. Waktu mengerjakan tugaspun, baik tugas kelompok maupun individu, semua dapat mengumpulkan tugas. Hasil ulangan siklus 1, ada 4 siswa yang belum dapat mencapai KKM. Sedang pada siklus 2, tinggal 2 siswa yang belum mencapai KKM     Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar guru Bahasa Inggris SMP atau SMA mencoba menggunakan metode mind mapping untuk pembelajaran aspek writing maupun aspek-aspek pembelajaran yang lain. Peneliti percaya, kreatifitas siswa yang luar biasa akan terlihat pada hasil atau gambar  mind mappingnya. Selain dapat menumbuhkan kreatifitas dan menarik, metode ini juga memuat berbagai metode dan dapat memunculkan ide. 

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Selain diperlukan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, juga diperlukan keterampilan dalam mengaplikasikannya dalam kegiatan komunikasi, baik lesan maupun tulis (Depdiknas, 2006:2). Pada pembelajaran kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya adalah memproduk atau menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional maupun monolog berdasarkan genre atau jenis teks, diharapkan siswa dapat memahami ciri-ciri dari suatu teks, dan dapat mengekspresikannya dengan kosa kata dan tata bahasa yang benar.
Di SMP Negeri 15 Yogyakarta, banyak siswa khususnya kelas VII yang merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada aspek writing. Sebagai contoh, pada waktu diberi tugas menulis teks monolog berbentuk descriptive yang sudah ditentukan tema atau judulnya, kebanyakan siswa tidak segera melaksanakan, bahkan malah ditinggal ngobrol dengan teman di dekatnya. Nampak tidak serius dan malas mengerjakannya. Waktu diperingatkan dan ditanya kenapa tidak segera dikerjakan, jawaban mereka : “Sebentar ...”, “Nanti dulu, bu,”, “Sulit, bu,”, “Buat PR aja, bu” ...dan seterusnya yang intinya ingin menghindari tugas itu. Padahal langkah-langkah menulis descriptive sudah peneliti berikan, seperti pola kalimat simple present tense, contoh-contoh cara membuat kalimatnya, menentukan kosa kata yang akan digunakan, yang berkaitan dengan tema yang sedang dipelajari serta generic structurenya juga sudah diberikan. Contoh descriptive text pun sudah diberikan dalam pembelajaran aspek reading. 


DAFTAR PUSTAKA


Agustien, Helena IR. (2006) Kurikulum Bahasa Inggris SMP 2006 . Yogyakarta : 
Jogja English Teachers Association.

BSNP. (2006). SK dan KD Bahasa Inggris – SMP, dilengkapi : SKL. Jakarta : BSNP.

Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran BAHASA                     
INGGRIS SMP.  Jakarta : Depdiknas Dirjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan RPP Mata Pelajaran BAHASA INGGRIS    
SMP . Jakarta : Depdiknas Dirjen Menejemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMP.

Depdiknas. (2004) Materi Pelatihan Terintegrasi BAHASA INGGRIS Buku 1. Jakarta : 
Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lamjutan Pertama.

Depdiknas. (2007)  Buku Saku KTSP – SMP. Jakarta : Depdiknas Dirjen Menejemen 
Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMP.

Endang K Haris dkk. (1997). English Students Workshop – SLTP Class 1. Bandung : 
PT Remaja Rosda Karya.

http : // www.duniaguru.com/index.php  Hernowo (2007) ”Brain-Based Writing”

http : //www.film pendek.org/Category-29/463-Peta-Pikiran-Mind-Mapping,html

http://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map

Indrotomo dkk. (2004) English On Sky 1 for Junior High School Students. Jakarta : 
Erlangga.

Joko Siswanto dkk. (2005) Let’s Talk Grade VII  for Junior High School (SMP / MTs)
Bandung : Pakar Raya.

Kasihani, KE Suyanto dkk. (2005) English In Context 1- untuk SMP Kelas !. Jakarta : 
Bumi Aksara.

Logis. (   ) Buku Ajar Bahasa Inggris Kelas IX Semester 1. Solo : Pustaka Aditama.

Neuroscience Super Learning. (2006) Neuroscience Super Learning Progam BAHASA 
INGGRIS Tahap 1. Yogyakarta : Pelatihan Peningkatan Mutu dan Profeionalisme guru Bahasa Inggris DIY.

Syamsi Kastam. (2006/2007). Penyusunan Proposal dan Laporan PTK. FBS UNY.

Singgih St (1998). Rangkumam Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Mengajar.   Yogyakarta : Penataran Guru SLTP se DIY 12 Desember 1998