Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

DOWNLOAD CONTOH PTK PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJAWAB PERTANYAAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJAWAB PERTANYAANSEDERHANA MELALUI METODE PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TK PERTIWI


Untuk Mendapatkan File BAB 1-BAB 5 0856 42 444 991


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek pengembangan perilaku dengan pembiasaan meliputi sosial, emosi, kemandirian, nilai moral dan agama serta pengembangan kemampuan dasar yang meliputi pengembangan bahasa, kognitif, seni dan fisik motorik. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan adalah bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran juga berfungsi sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Dengan bahasa, mereka akan mudah dalam bergaul dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga pengembangan bahasa di Taman Kanak- Kanak sangatlah penting, karena kemampuan berbahasa merupakan dasar dalam memahami secara utuh hakekat bahasa yang berhubungan dengan pembelajaran pada anak. Kemampuan berbahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dimana pikiran dan perasaan individu dinyatakan dengan lambang atau simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, ekspresi wajah, pantomime maupun seni yang digunakan untuk mengungkapkan perasaannya.
Pengembangan kemampuan berbahasa anak dapat dikembangkan melalui menjawab pertanyaan sederhana. Menurut Saidiman (1994:23) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
Dengan pertanyaan anak akan berusaha menjawab. Usaha untuk menjawab pertanyaan yang diajukan akan merangsang anak untuk memusatkan perhatian, melatih dan mengembangkan daya fikir termasuk daya ingatnya, mengembangkan keberanian dan keterampilan anak dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Apabila anak tidak menjawab pertanyaan yang diajukan guru, maka perkembangan berfikir anak menjadi terhambat sehingga perlu rangsangan agar anak mau menjawab pertanyaan. Meskipun kemampuan menjawab pertanyaan penting, namun mengajarkan ketrampilan ini pada anak tidaklah mudah. Berbagai masalah akan muncul dalam proses pembelajaran, seperti halnya yang terjadi di TK Pertiwi Jonggrangan, Klaten. Berdasarkan observasi diketahui bahwa kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhana anak Kelompok A TK Pertiwi Jonggrangan Klaten yang berjumlah 12 masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi ketika menjawab pertanyaan sederhana dari guru. Anak yang mampu menjawab dengan lancar 2 anak, anak yang dapat menjawab dengan dimotivasi 6 anak dan ada 4 anak yang diam saja ketika disuruh menjawab pertanyaan.
Berdasarkan observasi sementara, peneliti menemukan beberapa penyebab masalah tersebut. Pertama guru kurang menguasai tekhnik bertanya. Kedua, anak kurang diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan yang ketiga, guru kurang mengoptimalkan alat peraga untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan sederhana anak._ Masalah-masalah tersebut perlu dicari solusinya. Di Sekolah, Guru perlu menguasai teknik-teknik bertanya untuk menghidupkan suasana Tanya jawab. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan sederhana, guru perlu mengoptimalkan alat peraga dalam hal ini dengan metode permainan kartu gambar. Moeslichatoen (2004:11) menyatakan bahwa anak TK memiliki dorongan yang kuat untuk mengenal dan berusaha untuk menemukan sendiri jawaban yang berkaitan dengan pertanyaan gurunya. Dengan optimalisasi alat peraga dengan kartu gambar, maka anak merasa terangsang untuk menjawab pertanyaan. Kartu gambar juga membantu guru untuk menangani kelas agar lebih baik dan membuat siswa berlatih mengucapkan kosa kata.
Oleh karena itu maka peneliti melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar pada Anak TK Pertiwi Jonggrangan Klaten. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis memilih judul. “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJAWAB PERTANYAAN SEDERHANA MELALUI METODE PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TK PERTIWI JONGGRANGAN KLATEN.

B.     Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini selaras dengan identifikasi masalah dikembangkan, maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan dikaji sebagai berikut :
1.      Upaya meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana melalui metode permainan kartu gambar.
2.      Permainan kartu gambar terbatas pada gambar yang sesuai dengan tema pada saat pembelajaran.

C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode permainan kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan pada anak kelompok A di TK Pertiwi Jonggrangan, Klaten?

D.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan sederhana melalui metode permainan kartu gambar di TK Pertiwi Jonggrangan Klaten.
2.      Tujuan Khusus

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan sederhana melalui metode permainan kartu gambar.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Azhar Arsyat. 1983. Media Pembelajaran. Semarang: Widya Karya.

Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Dhieni, Fridani dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Guntur Tarigan, Henry. 1983. Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Isjoni. 2010. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta.

Metode Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa TK 1996. Jakarta: Depdikbud.

Moeslichaton. 2004. Metode Pengajaran Anak TK. Jakarta: Rineka Cipta.

Meleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyati, Yeti, dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta Universitas Terbuka.

Nazir Moh. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Partini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo Litera Media

Pengembangan Ketrampilan Berbahasa Anak Usia Pra Sekolah. 2004. Departemen Pendidikan Nasional.

Suhartono. 2005. Pengembangan Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Diknas.


Suharso, Ana Retnaningsih. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.