DOWNLOAD CONTOH PTK TATA BUSANA SMP MEDIA ALAT PERAGA
PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKANPENGUASAAN MATERI TATA BUSANA KELAS IX C SMP
Untuk mendapatkan file BAB 1-BAB 5 hub 0856 42 444 991
ABSTRAK
Penggunaan Media Alat
Peraga untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tata Busana Kels IX C SMP Negeri 3
Nguter Kabupaten Sukoharjo
Tujuan dari diaksanakannya
peneitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Langkah-langkah penggunaan media alat peraga untuk meningkatkan penguasaan materi Tata
Busana pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 3 Nguter tahun
pelajaran 2011/2012;
(2) Besarnya peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa setelah penggunaan
media alat peraga.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dengan dua siklus pada semester gasal. Penelitian dilaksanakan di
kelas IX C SMP Negeri 3 Nguter. Analisis data dilakukan dengan metode
kualitatif, dengan jumlah sampel
siswa 30 anak.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Pelaksanaan pembelajaran
tata busana dengan media alat peraga dilaksanakan dengan multi media yang
menyajikan gambar diam dan bergerak (video). Pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan gambar diam dan bergerak untuk dua tahap penting, yaitu: (a) Tahap pengantar,
dimana gGambar diam dan bergerak digunakan untuk menyajikan berbagai fakta
sebelum diberikan konsep pembelajaran; (b) Tahap konsep, dimana gambar dan
video digunakan untuk membantu menjelaskan konsep secara visual; (2) Penggunaan
media alat peraga dipadukan dengan metode diskusi dan pengulangan konsep-konsep
penting dalam setiap sesinya oleh guru; (3) Penggunaan media alat peraga yang
memanfaatkan multi media dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dalam
bidang tata busana, yang diindikasikan dengan tercapainya target nilai dan KKM
yang ditetapkan guru pada siklu II. (download contoh ptk smp)
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bidang studi Tata Busana sampai saat ini masih menjadi masalah bagi siswa, dimana tidak
banyak siswa yang dapat memperagakan pelatihan sendiri di rumah, sedangkan
materi tata busana menuntut banyak adanya praktikum atau peragaan. Sebagai
dampaknya, pembelajaran tata busana hanya menjadi hafalan, dan siswa kurang
mampu mengetahui berbagai proses implementasi konsep dalam praktek nyata.
Berdasarkan hasil wawancara survay awal yang dilakukan pada sejumlah siswa
kelas IX C, sebagai dampak dari hal tersebut adalah sulitnya siswa mengerjakan
test dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang tata busana. Hal
ini juga dapat dilihat dari angka
ketuntasan belajar siswa Kelas IX C di SMP Negeri 3 Nguter
Kabupaten Sukoharjo, di mana dari 30 anak yang ada, baru 16 anak atau 53,3%
siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa bidang studi Tata Busana merupakan bidang studi yang sulit dan perlu mendapat perhatian khusus dari pendidik. (contoh praktik tindakan kelas smp materi tata busana)
|
Bidang studi tata busana pada banyak melibatkan aspek-aspek
visual yang menlibatkan indera pengihatan secara maksimal, seperti dalam materi
tentang pemotongan kain, pembuatan pola pakaian, dan lainnya. Guru tata busana perlu
untuk memiliki kemampuan atau
menggunakan media tertentu dalam menyampaikan informasi-informasi atau
pengetahuan-pengetahuan yang dapat memberikan kejelasan bagi siswa, sehingga
konsep-konsep yang seharusnya perlu melibatkan indera penglihatan dapat
disampaikan secara optimal. Dengan demikian, maka dalam pembelajaran tata
busana perlu dilakukan penggunaan media pembelajaran yang mampu memberikan
gambaran yang jelas pada siswa terkait dengan visualisasi konsep, visualisasi
proses, maupun visualisasi output pada siswa. (download contoh ptk media alat peraga)
Pandangan
tentang perlunya penggunaan media pembelajaran mengacu pada konsep yang
menjelaskan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
mengandung lima komponen yaitu komunikasi, guru (komunikator), bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Media pembeajaran merupakan salah satu komponen yang peru diperhatikan untuk
mendukung tercapainya komunikasi yang efektif dari pendidik kepada siswa. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007). Ha ini
juga sesuai dengan penjeasan dari Criticos (1996) yang mengemukakan bahwa media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai sarana pembawa pesan
dari komunikator menuju komunikan. (download contoh ptk smp)
Alat peraga sifatnya lebih mampu memberikan
pengalaman riil kepada siswa karena siswa dapat melihat, merasakan dan meraba
alat peraga yang digunakan guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Dale tentang
kerucut pengalaman sebagaimana dikutip oleh Hamalik (1996) yang menjelaskan
bahwa pengalaman berlangsung dari
tingkat yang konkrit naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Alasan lain adalah sebagaimana yang dikemukakan
oleh Yulinda (2001) bahwa dalam
pembelajaran Tata Busana selama ini dunia nyata hanya dijadikan tempat
mengaplikasikan konsep-konsep semata. Siswa banyak mengalami kesulitan belajar Tata Busana di kelas. Akibatnya,
siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep Tata Busana, dan siswa
mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan Tata Busana dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran Tata Busana di kelas perlu ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep Tata Busana
dengan pengalaman anak sehari-hari. Alasan lain khusnya terkait dengan materi tata busana, materi ini merupakan materi yang lebih
berhubungan dengan hal yang bersifat konkrit, yaitu membahas tentang berbagai
konsep pakaian (fashion) yang banyak dijumpai daam kehidupan
nyata. Dengan demikian, maka media pembelajaran diyakini cukup relevan untuk mendukung proses
pembeajaran tata busana pada
siswa. (ptk tata busana smp)
Alat peraga yang
digunakan merupakan benda-benda tiruan yang memiiki bentuk sesuai dengan benda
aslinya. Kesesuaian yang dimaksud bukanah selalu sama persis dengan aslinya,
akan tetapi lebih ditekankan pada kesesuaian elemen-elemen yang berperan dalam
memberikan bentuk benda. Media benda konkrit dapat membantu siswa berfikir
secara konkrit menuju pada tahap berfikir secara abstrak. Hal ini terjadi
karena melalui media benda konkrit maka pendidik dapat menyampaikan tentang
unsur-unsur yang menyusunnya dan bagaimana mematematisasi unsur-unsur tersebut
untuk proses perhitungan yang bersifat abstrak. (ptk smp tata busana)
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan
Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tata
Busana Pada Siswa Kelas IX C SMP
Negeri 3 Nguter”.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
1.
Bagaimanakah
penggunaan media alat peraga untuk meningkatkan
penguasaan materi Tata Busana pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 3 Nguter
tahun pelajaran 2011/2012?”
2.
Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar yang
dicapai siswa setelah penggunaan media alat peraga? (praktik tindakan kelas media alat peraga)
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dari diaksanakannya peneitian ini adalah untuk mengetahui:
1.
Langkah-langkah penggunaan media alat
peraga untuk meningkatkan penguasaan materi Tata Busana pada siswa Kelas IX C
SMP Negeri 3 Nguter tahun pelajaran 2011/2012.
2.
Besarnya peningkatan prestasi belajar yang
dicapai siswa setelah penggunaan media alat peraga.
D.
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan
dapat menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan alat peraga dalam bidang
studi Tata Busana. (contoh ptk smp)
2.
Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat antara lain sebagai barikut:
a.
Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan
dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada guru tentang cara
pembelajaran dengan menggunakan media konkrit untuk materi tata busana.
b.
Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kekayaan referensi tentang
strategi pembelajaran dalam bidang studi Tata Busana.
DAFTAR
PUSTAKA
Zulkiyah Ahmad. 2009. Problematika
Pembelajaran Keterampilan
Tata Busana.
Arief S
.Sadiman. 1986. Media Pendidikan,
Jakarta: Rajawali
Ari
Asnaldi. 2008. Teori-Teori Belajar Proses Perubahan.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T.,
& Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.
Heru
Subiyantoro. 2008. Hasil Belajar dan
Pengukurannya. Jakarta: Rineka Cipta
Ibrahim,
H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran:
Bahan sajian program
pendidikan akta mengajar. FIP. UM.
Ingridwati
Kurnia. 2007. Perkembangan belajar Peserta DidKi. Jakarta: Dirjen Dikti
Departeman Pendidikan Nasional. (download ptk smp kelas IX)
I Wayan
Santyasa. 2007. Media Pembelajaran. Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru
SMA Negeri Banjar Angkan. Pada tanggal 10 Januari 2007 . Bandung: Universitas Ganesha
Moedjiono. 1981. Media pendidikan III: Cara
pembukaan media pendidikan. Jakarta: P3G.
Depdikbud.
Oemar
Hamalik. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka martina
Slametto.
1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta