Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

DOWNLOAD CONTOH PTK TK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN MENCARI PASANGAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK xxx TAHUN PELAJARAN 2012/2013


Untuk Mendapatkan File BAB1-5 Hub 0856 42 444 991

ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF
MELALUI PERMAINAN MENCARI PASANGAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK xxxx  TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak TK melalui permainan mencari pasangan pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Salawati Kabupaten Sorong Tahun Pelajaran 2012/2013. Efektifitas permainan mencari pasangan dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan dan benda konkret. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman penelitian unjuk kerja yang dilakukan anak dan observasi. Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas (PTK). (contok ptk tk pegembangan kemampuan kognitif) Pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus, dimana pada siklus I belum berhasil, karena belum terbiasa dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan. Hasil yang dicapai anak yang terendah pada siklus I 56,25% sedangkan pada siklus II berhasil dengan baik, hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai yang telah diperoleh anak dan terlihat lebih aktif dengan nilai yang terendahpadasiklus II yaitu 81,25%.Dengan demikian dapat diketahui bahwa pembelajaran kognitif dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan lebih efektif dan efisien serta hasil yang memuaskan.

Kata kunci :kognitif, permainan, mencari pasangan. (download contoh ptk tk)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam Undang – Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut ( UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 14 ).
Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 4 – 6 tahun. Sedangkan pada penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan non formal berbentuk TPA dan bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 0 – 2 tahun kelompok olderinfant, umur 2 – 3 tahun kelompok toddler, usia 3 – 4 tahun kelompok bermain atau playgroup dan usia 4 – 6 tahun kelompok Taman Kanak-kanak atau kindergarten.
Taman Kanak-Kanak merupakan pendidikan formal sebelum jenjang lanjutan. Makna formal dapat diartikan bahwa harus memenuhi beberapa persyaratan dalam menyelenggarakan pendidikannya, seperti kurikulum yang berstruktur, tenaga pendidik (guru), tata administrasi serta sarana dan prasarananya. Taman Kanak-Kanak merupakan tempat anak bermain sehingga anak mempunyai teman yang banyak dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan suasana yang baru. Penyelenggaraan pendidikan untuk anak usia dini umumnya dilaksanakan di kelas secara formal dan harus dilaksanakan dengan perasaan senang dan tidak kaku. (praktik tindakan kelas tk pengembangan kemampuan kognitif melalui permainan)
Dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak ada 5 aspek pengembangan yang harus dikembangkan yaitu Nilai Agama dan Moral, Sosial Emosi, Fisik Motorik yang dibagi menjadi 2, yaitu motorik halus dan motorik kasar, bahasa dan kognitif.
Kemampuan kognitif diperlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuan apa saja yang dilihat, didengar, di raba maupun dicium melalui panca indra yang dimilikinya. Di Taman Kanak -kanak pengembangan kognitif di kenal juga dengan istilah pengembangan daya pikir. Anak dalam berpikir dapat menguraikan, menghubung-hubungkan sampai akhirnya mengambil keputusan dengan cepat dalam Sujiono dkk (2007:1.4).
Dalam pembelajaran kognitif ada beberapa indikator yang perlu dikembangkan salahsatunya adalah anak mampu mengenal berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bila anak hanya dikenalkan dengan lambang bilangan saja tanpa diberi benda konkret maka akibatnya anak tidak mempunyai kemampuan berhitung. Menurut Carl Witherington dalam Usman dan Praja (1998) dalam Sujiono dkk. (2007:1.16) intelegensi merupakan kesempatan bertindak sebagaimana dimanifestasikan dalam kemampuan atau tindakan-tindakan salah satunya fasilitas dalam menggunakan bilangan dan angka. (contoh PTK paud)
Berhitung pada anak kelompok A hanya pengenalan dari 1 – 10, tapi faktanya anak kelompok A bisa menghafal 1 – 10 saja tetapi tidak mengerti makna angka yang mereka sebutkan. Selain itu juga jika angka-angka tersebut diacak maka merekapun tidak paham dengan nilai angka tersebut. Penyebab terjadinya permasalahan diatas disebabkan oleh pembelajaran guru yang hanya memberi penugasan. Anak hanya dikenalkan pada lambang bilangan tanpa disertai dengan benda yang riil. Anak dalam pembelajarannya akan mudah menerima stimulus bila stimulus itu diberikan sesuai dengan kenyataan yang ada di lingkungannya.Contohnya orangtua kebanyakan hanya mengenalkan angka tanpa disertai dengan benda riilnya, akibatnya ank hanya tahu angka namun tidak mengetahui jumlah dari nilai angka yang disebutkan. Selain dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, penyebab yang mempengaruhi kemampuan kognitif anak yaitu pembelajaran yang diterima anak dalam lingkungan keluarga. Misalnya yang terjadi di TK Aisyiyah 3 Bustanul Athfal Salawati adalah ada seorang anak yang sejak bayi jarang diajak berkomunikasi dengan orangtuanya, bahkan untuk bermain keluar rumah saja dilarang. Akibatnya anak tersebut kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain yang ada disekitarnya. Di sekolah tersebut juga, jika bukan guru yang biasa mengajar di kelasnya, anak tersebut kurang bisa memberi respon dengan baik. Sehingga lingkungan keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kognitif anak. (download PTK TK permainan mencari pasangan)
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di kelompok A maka perlu diupayakan kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif. Salah satu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan. Alasan peneliti menggunakan metode mencari pasangan karena pembelajaran di Taman Kanak-Kanak sebaiknya belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Dalam jiwa anak-anak bermain merupakan kegiatan yang serius, oleh sebab itu justru saat bermainlah anak-anak lebih menikmatinya dibandingkan dengan keadaan yang serius.Mengenal bilangan menjadi masalah berat bagi anak apabila seorang guru tidak mengetahui cara dan tehnik yang tepat untuk mengajar. Namun jika seorang guru mempunyai cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak, maka pembelajaran menghitung merupakan kegiatan yang menyenangkan. Anak diberi alat peraga yang konkret agar ingatannya tahan lama dan diberi kartu bilangan untuk memperkenalkan angkanya. Dengan metode permainan mencari pasangan proses pembelajaran lebih menarik dan anak merasa senang diajak belajar menghitung benda-benda dan menyebutkan jumlahnya yang dikenalkan melalui kartu bilangan yang sudah disiapkan oleh guru.
Dengan dasar tersebut maka peneliti memilih judul:”Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Mencari Pasangan Pada Anak Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Salawati Kabupaten Sorong Tahun Pelajaran 2012/2013”.(Download ptk tk)

B.     PEMBATASAN MASALAH
1.      Kemampuan kognitif dibatasi pada kemampuan berhitung.
2.      Permainan mencari pasangan dibatasi pada memasangkan antara lambang bilangan dengan bendanya.

C.     RUMUSAN MASALAH
Apakah kemampuan kognitif dalam berhitung dapat dikembangkan melalui metode permainan mencari pasangan pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Salawati Tahun Pelajaran 2012/2013.

D.    TUJUAN PENELITIAN
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Salawati Kabupaten Sorong Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.      Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan Kemampuan Kognitif anak TK Melalui permainan mencari pasangan pada Anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Salawati Kabupaten Sorong Tahun Pelajaran 2012/2013. (contoh ptk tk)

E.     MANFAAT PENELITIAN
1.      Manfaat bagi siswa
a.       Anak lebih mengetahui makna dari lambang bilangan tersebut.
b.      Permainan yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak serta mudah diingat.
c.       Melatih anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya.
2.      Manfaat bagi guru
a.       Guru dapat mempertimbangkan metode yang telah diterapkan oleh peneliti.
b.      Hasil penelitian ini dapat dipilih guru untuk mengembangkan kreativitas anak.
c.       Meningkatkan kreatifitas guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat.
3.      Manfaat bagi Kepala Sekolah
Dengan metode yang dikembangkan oleh peneliti, kepala sekolah dapat mengambil kebijakan dalam pengembangan bahan ajar yang diperlukan oleh guru.
4.      Manfaat bagi Kampus

Dapat dijadikan referensi dan bahan rujukan bagi peneliti lain. (download contoh ptk taman kanak-kanan)


DAFTAR PUSTAKA

Astuti Wili, 2011. Bermain dan Tehnik Permainan. Solo Baru: Qinant

A.S. Wayan, 2011. KTSP Kurikulum TK/RA. Jakarta: C.V. Az-zahra

Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Solobaru: Qinant

D.Wijana Widarmi, dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas terbuka

Daryanto, Hasto. 2011. Profesi Pendidikan Anak Usia Dini. Modul.

Hany, Eprilia Umi. 2011. Perkembangan Nilai Moral, Agama, Sosial dan emosi Pada anak Usia dini. Solo Baru; Qinant

Maryadi, dkk., 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

Montolalu BEF, dkk. 2008. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka

Maryatun, Uswatun Hasanah, Arina. 2011. Pengasuhan anak. Solo Baru: Qinant

Sujiono,Yuliani Nurani kk., 2007. Metode Pengembangan kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Surtikanti. 2011. Media dan sumber Belajar untuk anak usia dini. Modul

Wardhani, Igak dkk., 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Winataputra, Udin S. dkk., 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka


Widyasari, Choiriyah. 2011. Kreatifitas dan Keberbakatan. Solo Baru: Qinant